Selasa, 22 Juni 2010

SMP BOARDING SUKABUMI

LATAR BELAKANG
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga, salam dan shalawat tidak putus-putusnya kami haturkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Tidak ada anak yang dilahirkan sebagai anak yang bodoh, yang ada adalah tidak meratanya kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan. Kesempatan erat kaitannya dengan ketersediaan mutu pendidikan dan pemerataan penyelenggaraan pendidikan.
Lembaga Pencerdasan Anak Bangsa (LPAB Sukabumi), yaitu sebuah Lembaga yang berkhidmat pada pengembangan pendidikan dan layanan kemasyarakat, menilai perlu adanya langkah baru dalam bentuk pendirian sekolah unggulan dengan sistem pendidikan dan pembelajaran yang baik, sehingga pendidikan berkualitas bagi anak bangsa dapat terwujud dan terjamin kesinambungannya.
Dari pengalaman sejak 2007 mengelola program pendidikan berbentuk pendidikan berasrama (boarding school), Lembaga Pencerdasan Anak Bangsa –yang menaungi SMP LIK- memberanikan diri membagi wawasan dan cita-cita mengenai pendidikan untuk membangun Insan Kamil (manusia sempurna), khususnya kepada para guru. Keinginan ini mendapat dukungan dari para pakar pembentukan karakter dan pakar pendidikan yang sudah berpengalaman mengelola pendidikan unggulan, sehingga terwujudlah sebuah sekolah unggulan bernama SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil. Sekolah yang berbasis pada pembentukan Islamic Character Building siswa yang didukung oleh strategi pembelajaranI MULTIPLE INTELLIGENCE, penyesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa.
Keinginan menyebarluaskan gagasan mengenai pentingnya pendidikan yang memusatkan perhatian pada pembentukan karakter dipicu oleh keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi yang sudah bertahun-tahun mendera bangsa ini. Bahwa di Indonesia korupsi demikian menggejala dalam berbagai bidang dan lapisan kehidupan, serta terbukti sukar sekali diberantas menunjukkan bahwa akarnya tertanam jauh di bawah permukaan dunia kehidupan sehari-hari. Itulah lapisan kebiasaan yang terbentuk selama bertahun-tahun baik melalui proses pembelajaran/pendidikan anak di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, kebiasaan itu bermula dari gejala yang sudah berulang kali mengemuka di media seperti plagiarisme, menyontek, perjokian, membeli soal ujian, membeli/melasukan ijazah, dan kecurangan-kecurangan sejenis. Sedemikian lazimnya praktek menyontek, misalnya, sampai-sampai anak didik sendiri percaya bahwa menyontek adalah perkara normal dalam proses belajar. Menerapkan sanksi yang keras boleh jadi akan mengurangi gejala itu untuk sementara waktu, namun tanpa upaya mengubah kesadaran yang membentuk karakter dan kebiasaan sehari-hari, sanksi hanya merupakan solusi permukaan.
Bagaimanakah dunia pendidikan dapat membangun kurikulum yang mengasah akal, hati dan nurani siswa sejak usia muda? Bagaimanakah para pendidik dapat mengembangkan konsep pembelajaran yang memicu siswa untuk mengembangkan kepercayaan diri, mampu mengemukakan pemikiran yang kritis sekaligus mengembangkan keberpihakan pada kelompok yang lemah?
Perkembangan dunia pendidikan bukan hanya segi materi saja, tetapi juga harus dilihat secara komprehensif diantaranya perkembangan metodologi dan menejemen sumber daya, yang tentunya akan melahirkan kebijakan-kebijakan mengenai peningkatan mutu pendidikan yang secara terus menerus harus diusahakan dan disosialisasikan agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada intinya merupakan tanggung jawab pemerintah namun demikian tanggung jawab tersebut bukan hanya milik pemerintah, tapi milik semua elemen yang ada pada jajaran pemerintahan maupun masyarakat.
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV tertera dengan jelas bahwa tujuan nasional bangsa Indonesia salah satunya adalah ‘mencerdaskan kehidupan bangsa” sebab dengan masyarakat yang cerdas maka tujuan nasional lainnya seperti melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan sosial, akan tercapai.
Dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan baik model, metode maupun sistem pembelajaran maka sudah barang tentu harus diimbangi dengan ilmu dan pengetahuan guru dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik, serta dukungan sarana dan prasarana yang cukup agar apa yang menjadi kewajiban guru dapat tersampaikan secara baik pada para peserta didik.
Terilhami oleh sebuah hadis Nabi Saww, ajarilah anak-anak kalian untuk zaman mereka bukan untuk kaman kalian, SMP Boarding Lazuardi Insan kamil akan terus melihat dan terus melakukan penyesuaian dengan tuntutan zaman sehingga jasa pendidikan yang diberikan benar-benar sesuai dengan nafas zaman baik model, metode maupun sistem pembelajaran.
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil (LIK) merupakan lembaga pendidikan (sekolah) yang lahir dari semangat ingin mencerdaskan anak-anak Indonesia, sebagai salah wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan Idonesia.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil (LIK) yang berada di bawah Lembaga Pencerdasan Anak Bangsa (LPAB) bermaksud mengajak para pemerhati dan praktisi dunia pendidikan untuk terlibat memberi kontribusi dalam bentuk apapun.
Akhir kata, Semoga niat tulis tersebut betul-betul dapat segerap terwujud sehingga citra pendidikan Indonesia menjadi betul-betul setara, dihargai dan dihormati di dunia internasional.

Sukabumi, Juni 2010


Hasan Mawardi, MSI
KEPSEK SMP LIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar