Selasa, 25 Januari 2011

Boarding School Sebagai Alternatif (2)

Jika kita lihat kondisi nyata masyarakat Indonesia, hampir disegala lini kehidupan masyarakatnya mengalami krisis, hingga para pakar dan cendikiawan menyebutnya krisis multidimensional. Krisis disegala bidang kehidupan. Sebuah krisis yang seharusnya tidak terjadi dan menimpah negeri kita tercinta ini. Kasus Gayus Tambunan misalnya, adalah contoh seorang oknum pejabat yang menyalahgunakan kewenangannya karena dia tidak mempunyai visi dan misi yang jelas mengenai jabatan yang sedang dipegangnya. Hal ini diakibatkan karena background kehidupannya yang masih jauh dari karakter-karakter kebangsaan. Oleh karena itu diperlunya sebuah wadah untuk mengubah pola pikir pemimpin kita, khusunya para calon pemimpin ke depan. Boarding school merupakan salah satu solusi sebagai wadah pencetak pepimpin bangsa bagi masa depan nanti.
Bagi sebagian orang, boarding school merupakan sesuatu yang menakutkan. Para siswa akan hidup seperti di sebuah barak tentara dengan pola pendidikan militer. mereka dituntut untuk disiplin sedemikian mungkin. Harus bangun lebih cepat dari biasanya, makan apa adanya, serta harus mengalami keterbatasan lainnya. Demikiankah?
Pendidikan sekolah berasrama (boarding school) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sekolah non Boarding. jika sekolah-sekolah regular pada umumnya hanya sibuk dengan keadaan akademis. Sehingga, banyak aspek kehidupan yang seharusnya mereka pelajari harus ketinggalan karena keterbatasan waktu yang mereka miliki. Berbeda dengan boarding school. Disini mereka mempunyai waktu penuh selama 24 jam. Mereka dapat mempraktekan apa saja yang telah diajarkan disekolah atau asrama (life skill). Disini juga mereka akan berlatih menjadi pemimpin dengan berbagai macam organisasi yang dipegangnya (leadership training). Mereka akan mencari solusi setiap ada masalah dengan keterbatasan yang mereka miliki (problem solving). Disinilah mereka akan dituntut untuk berpikir dengan keterbarasan yang ada. Sehingga terbentuklah pemipin-pemimpin bangsa yang berpikir kritis.
Dalam sekolah berasrama semua elemen yang ada dalam komplek sekolah terlibat dalam proses pendidikan. Aktornya tidak hanya guru, tapi semua orang dewasa yang ada di boarding school adalah guru. Siswa benar-benar melihat langsung praktek kehidupan dalam berbagai aspek. Guru tidak hanya dilihatnya di dalam kelas, tapi juga kehidupan kesehariannya. Sehingga ketika mempelajari tertib bahasa asing misalnya maka semuanya dari mulai tukang sapu sampai principal dituntut menjadi uswah/tauladan dalam segala aspeknya.
Untuk itu, menjadi guru di sekolah-sekolah berasrama jauh lebih “sulit” dan lebih menantang jika dibandingkan dengan sekolah konvensional. Yang dituntut dari mereka tidak hanya sekedar kompetensi mengajar bidang studi yang diampunya namun juga komitmen. Dengan kata lain, selain Kecerdasan intellectual, para guru juga dituntut memiliki kecerdasan lain; sosial, spiritual, dan kemampuan paedagogis-metodologis serta –ini yang utama- keikhlasan mengajar, kecintaan pada anak dan dunia pendidikan.
Nilai tambah lain, boarding school menampung siswa yang heterogen. Dengan berbagai macam latar belakang, Social, budaya, tingkat kecerdasan serta kemampuan akademik yang beragam. Mereka semuanya akan ditempa dengan kondisi yang sama. Mulai dari makan, istirahat, hingga proses belajar mengajar mereka akan melaluinya secara bersama-sama. Disinilah nantinya akan terbentuk karakter social yang tinggi diantara siswa. Ketika salah satu dari mereka mengalami masalah, maka orang pertama yang akan menolongnya adalah teman-teman terdekatnya.
Di sinilah berbagai macam karakter kepemimpinan akan terbentuk. Mereka harus belajar untuk memimpin diri sendiri khususnya. Dengan uang saku yang diterimanya setiap bulan –mungkin sebagiannya dengan jumlah sangat terbatas, sang pelajar harus mengalokasikan sesuai kebutuhan dengan sehemat mungkin hingga akhir bulannya. Apabila mereka boros, maka tentu saja mereka akan menanggung akibatnya sendiri. Kebutuhan mereka tidak akan terpenuhi lagi. Oleh karena itu umumnya mereka akan belajar dari sini. Sebuah pembelajaran yang tidak mungkin mereka peroleh di sekolah-sekolah non-boarding dan in tentu sangat berefek terhadap perkembangan masa depannya.
Memang, untuk memasukkan anak ke sekolah-sekolah boarding membutuhkan pengorbanan yang sangat berat baik bagi si anak maupun bagi orang tuanya. Tapi inilah salah satu solusi untuk mencari pemimpin-pemimpin masa depan yang handal. Yang mempunyai pemikiran kritis. Yang mampu mengayomi masyarakatnya.
Namun demikian, di samping berbagai kelebihannya, sekolah-sekolah boarding juga memiliki beberapa kekurangan seperti lokasi asrama dan sekolah yang berdekatan. Ini memang akan membuat jenuh bagi siswa-siswinya. Tapi untuk sebuah perjuangan menjadi sosok pemimpin yang di cita-citakan itu bukanlah sebuah alasan menolak untuk ditempa di sekolah berasrama.
Mudah-mudahan dengan kehadiran sekolah-sekolah boarding seperti SMP Boarding lazuardi Insan Kamil yang bermotokan the leader school masa depan Indonesia akan lebih baik.
Tambahan;
cukup kasihan anak2 zaman sekarang ini, masalah yang dihadapinya sedemikian kompleks, terutama masalah pergaulan dan pengaruh negatif lingkungan seperti narkoba, merokok, perkelahian dll. Apalagi di kota2 besar. anak2 cendrung hidup dgn kebebasan yang kebablasan. tentunya ini menjadi kekhawatiran sebagian besar orang tua yang sangat khawatir akan masa depan anak2nya. Untuk itu para orang tua sebaiknya menitipkan pendidikan anaknya di boarding school.
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil Sukabumi membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2011/2012. untuk informasi dan pendafatran hubungi 0266-6248274 (Fadhil) atau 0817109392 (Hasan Mawardi) atau kunjungi www.lazuardiinsankamil.com/www.sekolah-unggul.com/www.lazuardiinsankamil.blogspot.com

Nasib Anak Zaman Sekarang

cukup kasihan anak2 zaman sekarang ini, masalah yang dihadapinya sedemikian kompleks, terutama masalah pergaulan dan pengaruh negatif lingkungan seperti narkoba, merokok, perkelahian dll. Apalagi di kota2 besar. anak2 cendrung hidup dgn kebebasan yang kebablasan. tentunya ini menjadi kekhawatiran sebagian besar orang tua yang sangat khawatir akan masa depan anak2nya. Untuk itu para orang tua sebaiknya menitipkan pendidikan anaknya di boarding school.
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil Sukabumi membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2011/2012. untuk informasi dan pendafatran hubungi 0266-6248274 (Fadhil) atau 0817109392 (Hasan Mawardi) atau kunjungi www.lazuardiinsankamil.com/www.sekolah-unggul.com/www.lazuardiinsankamil.blogspot.com

Our future depends on our English and Arabic

BERBAHASA INGGRIS BERSAMA NATIVE SPEAKER
Jika kebanyakan orang Indonesia beranggapan bahwa Bahasa Inggris adalah sulit, lain halnya dengan siswa SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil, semua kesulitan dalam belajar bahasa Inggris dianggap sebagai tantangan. Permasalahan dalam belajar bahasa Inggris bukannya dihindari tapi malah sebaliknya mereka hadapi. “tidak ada ucapan yang salah, yang salah adalah yang diam”, demikian pengantar saya kepada para siswa saat membuka program Unit Activity “ENGLISH CLUB”. Nampaknya mereka menyadari kalau bahasa asing (foreign Language seperti Bahasa Inggris) adalah jendela untuk melihat cakrawala dunia. ”Our future depends on our English and Arabic”, ucap mereka.
Melihat minat dan motivasi para siswa sedemikian tinggi, maka SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas yang memadai. Untuk itu sekolah yang beralamat di Jalan Selabintana Sukabumi ini sampai “nekad” mendatangkan seorang guru bahasa Inggris langsung dari Inggris –tepatnya dari daerah Aston Villa- sebagai English native speaker.
Mr. Ian, demikian sapaan akrab beliau, dikenal para siswa sebagai guru yang ramah, senang bergurau dan sabar. Para siswa merasa senang belajar bahasa Inggris bersamanya. Sifatnya yang ramah dan sabar membuat siswa tidak segan untuk menyapa dan bertanya jika ada kesulitan. Kesenangannya bercanda membuat siswa tidak takut berbicara meskipun kadang tidak nyambung.
Pihak yang paling diuntungkan adanya Native Speaker adalah para siswa. Keberanian mereka bicara ditambah kekocakan sang native membuat kelas bertambah hidup, kepercayaan diri mereka pun cas cis cus berbahasa Inggris semakin meningkat.
Lalu bagaimana dengan kemampuan berbahasa Inggris para guru? Jawabannya adalah sebuah doa, semoga para guru mampu mengimbangi kemampuan mereka.

(hasan mawardi)

Minggu, 23 Januari 2011

info dan pendaftaran

Bagi kami tidak ada siswa yg bodoh, yg ada guru yang belum mampu menggali potensi siswa, dan tidka ada guru yang tidak mampu menggali potensi anak kecuali kurang mendapatkan pelatihan.
SMP boarding lazuardi Insan Kami (LIK) membuka pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2011/2012. Sekolah berasrama yg menerapkan Multiple Intelligences dalam sistem pembelajarannya Silahkan kunjungi kami di blog;http://www.lazuardiinsankamil.blogspot.com web; www.sekolah-unggul.com atau telpon ke 0266 6248274 an Fadhil dan 0817109392 an Hasan Mawardi

Rabu, 12 Januari 2011

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TENTANG KURIKULUM SMP LIK DAN PENERAPANNYA

1. Tentang Beban Kurikulum
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil meminimumkan beban kurikulum hingga sebatas yang benar-benar diperlukan, sejalan dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, yakni mempersiapkan para siswanya untuk menjadi orang-orang yang sukses dan sejahtera secara fisik, mental, dan spiritual. Dengan kata lain, membekali mereka dengan life skills -- sebagaimana dicanangkan oleh Kurikulum Nasional berbasis Kompetensi.
Bagi SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil, unsur-unsur life skills itu mencakup
• Kecintaan kepada ilmu pengetahuan
• Keterampilan belajar (mencari ilmu)
• Keterampilan berkomunikasi, dalam berbagai bahasa khususnya bahasa Indonesia dan Inggris secara lisan, tertulis, maupun dengan mempergunakan tools lain, seperti komputer, audio-visual, dsb.
• Kepercayaan diri
• Akhlak mulia/ life attitude
• Kemampuan melakukan praktek ibadah
• Kepekaan Sosial
• Penghargaan kepada lingkungan hidup
• Dan lain-lain
Penetapan mata pelajaran, tema-tema, dan topik-topik bahasan dilakukan dengan sepenuhnya mengacu kepada kebutuhan akan penanaman life skills tersebut di atas. Yang tidak sejalan dengan itu, meski masuk dalam Kurikulum Nasional, akan dihilangkan. Sementara yang perlu, dan belum tersedia, akan ditambahkan.
Dalam penyususnan kurikulum, SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil juga belajar dari dan mengakomodasikan unsur-unsur yang baik dari berbagai pendidikan lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TENTANG KURIKULUM SMP LIK DAN PENERAPANNYA

2. Tentang Keketatan Standar Pencapaian
Meski menyederhanakan beban kurikulum, sama sekali tak berarti bahwa Lazuardi hendak mengendorkan standar pencapaian atau prestasi siswa. Sebaliknya, pengurangan beban tersebut dilakukan justru agar tersedia cukup waktu dan sumberdaya untuk mencapai tingkat pencapaian maksimum dalam bidang-bidang yang menjadi sasaran pendidikan di SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil seperti tersebut di atas. Tegasnya, SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil menetapkan dan mengejar tingkat tertinggi pencapaian para siswanya.
3. Tentang Ketiadaan Tes Masuk dan Observasi
Ketiadaan tes masuk sama sekali tak ada hubungannya dengan standar prestasi yang hendak dicapai. Tes masuk ditiadakan karena sedikitnya 2 alasan :
Pertama, agar tak ada diskriminasi berdasar kemampuan akademik anak. Menurut keyakinan kami, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan terbaik. Kami juga berkeyakinan bahwa sekolah unggul adalah sekolah yang the best proces bukan yang the best input.
Kedua, SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil percaya bahwa sekolah yang baik adalah yang dapat mengembangkan potensi siswanya, seperti apa pun kesiapan-akademiknya, menuju kehidupan yang sukses da sejahtera.
Sebagai ganti tes masuk, SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil mewajibkan para siswanya yang telah diterima untuk mengikuti tes MIR (Multipl Intelligence Research) semata-mata untuk mengumpulkan informasi akan kesiapan, kelebihan, dan kekurangan siswa agar dengan demikian bisa dirancang kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk masing-masing siswa tersebut.
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil juga menerapkan sistem remedial untuk siswa yang terlambat, dan pengayan untuk siswa yang memiliki kelebihan di bidang-bidang tertentu.
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TENTANG KURIKULUM SMP LIK DAN PENERAPANNYA
4. Tentang Fun Learning, Suasana Demokratis, dan Disiplin
Meski sepenuhnya percaya bahwa para siswa akan belajar paling baik dalam suasana nyaman, fun, dan demokratis, Lazuardi juga percaya pada keharusan menegakkan disiplin di kalangan para siswanya. Menciptakan lingkungan yang nyaman, fun, serta demokratis merupakan suatu hal, sedang penegakan disiplin adalah hal lain. Bahkan, pendekatan belajar-mengajar yang fun dan demokratis justru lebih membutuhkan disiplin yang ketat agar tidak terjadi chaos.
Pendisiplinan siswa dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sedapat mungkin ditetapkan sebagai konsensus dengan para siswa sendiri adil, serta tidak merusak harga diri dan kepercayaan diri siswa. Di sini perlu dikembangkan apa yang biasa disebut sebagai disiplin positif.
5. Tentang Hafalan
Hafalan dibatasi (diminimumkan) hanya pada hal-hal yang tak bisa tidak memang harus dihafal, seperti contohnya aritmatika, bacaan shalat dan doa-doa, dan sebagainya. Selebihnya hafalan tidak diperlukan. Jika seorang siswa sudah memiliki kecintaan kepada ilmu pengetahuan, dan tahu caranya mencari ilmu, maka keberadaan alat-alat teknologi (menyimpan dan mencari) informasi seperti komputer, internet, yang di masa-masa yang akan datang akan menjadi lebih praktis, kecil, ringan, powerful, dan affordable sudah cukup untuk menggantikan fungsi hafalan, sekaligus dalam terus meng-update wawasan dan pengetahuan.
Hal ini mengingat, bahwa cepatnya perubahan zaman, akan banyak bahan yang telah dihafal kehilangan relevansinya (kedaluwarsa, obsolete) ketika anak-anak menjadi dewasa. Belum lagi jika kita sadari bahwa banyak bahan yang dihafal kenyatannya mudah terlupa.
Namun dari itu, SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil memiliki HQC (Hifdhul Qur`an Club) sebagai bagian dari unit aktivitas yang dipilih oleh para siswa. Dalam waktu satu semester perjalanan SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil, HQC memiliki anggota sebanyak 8 orang, dan dua diantaranya sudah hafal lebh dari dua juz al-Qur`an.
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TENTANG KURIKULUM SMP LIK DAN PENERAPANNYA
6. Tentang Pekerjaan Rumah (PR)
Pekerjaan rumah yang menyita waktu siswa untuk kegiatan bermain, bersosialisasi dengan keluarga, dan kegiatan-kegiatan tambahan di luar sekolah, serta membebani juga diminimumkan. Meski demikian, tetap diperlukan pekerjaan rumah untuk pelajaran-pelajaran yang memerlukan banyak latihan (drill) seperti membaca, menulis, matematika dan kegiatan-kegiatan (projects) yang membutuhkan interaksi dengan lingkungan luar sekolah, wawancara, penelitian, dan sebagainya.
Namun, kapan saja dimungkinkan, hendaknya PR-PR tersebut juga mengandung unsur yang menyenangkan bagi siswa sehingga tak terlalu menambah beban dan tingkat stres siswa (kadang-kadang juga para guru di asrama).
7. Tentang Penerapan Bilingual Teaching
Bilingual Teaching, yakni penggunaan Bahasa Inggris di samping bahasa Indonesia sebagai medium pengajaran, dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan siswa dan guru. Namun demikian, sebagai sekolah boarding/berasrama, SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil lebih memilih bahasa asing (Arab dan Inggris) sebagai bahasa keseharian siswa dibanding sebagai bahasa pengantar dalam proses KBM di kelas kecuali untuk pelajaran Bahasa Inggris itu sendiri.
8. Tentang Text Books dan Bahan Ajar
Karena tak sepenuhnya mengikuti Kurikulum Nasional, maka SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil juga tak sepenuhnya menggunakan text books yang dibuat berdasar kurikulum Nasional tersebut. Selain itu, digunakan juga handouts yang dikembangkan sendiri oleh para guru. Secara bertahap diharapkan kumpulan handouts akan menjadi bahan ajar utama di SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil.
Juga, terbuka kemungkinan di waktu-waktu yang tepat digunakan text book pendukung lain, bisa dari Eropa, atau Amerika, atau dari negara-negara lain, atau bahkan dari dalam negeri.
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TENTANG KURIKULUM SMP LIK DAN PENERAPANNYA
9. Tentang Tes dan Ujian
Bahan-bahan untuk keperluan penilaian (assesment) dan ujian (examination) dipilih yang sepenuhnya sejalan dengan kurikulum khas SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil. Kecuali dalam bidang-bidang tertentu yang memang membutuhkan hafalan seperti disinggung sebelumnya penilaian dan ujian diarahkan untuk menilai pemahaman dan penguasaan siswa atas dasar-dasar ilmu dan wawasan umum, bukan hafalan-hafalan.
Penilaian juga tak hanya mengambil bentuk tes tertulis, melainkan juga tes praktik maupun kenyataan praktik sehari-hari siswa dalam kehidupan sekolah, sesuai dengan sifat kemampuan yang diharapkan dari siswa apakah kognitif, afektif, atau psikomotorik.
Bobot penilaian antara tes tertulis, tes praktik, dan kenyataan praktik sehari-hari untuk masing-masing bidang pelajaran bisa bervariasi tergantung pada jenis kemampuan yang diharapkan tersebut. Misal, pada tes olah raga, nilai tes praktik akan jauh lebih besar dari nilai tes tertulis, demikian juga mengaji dan melakukan ibadah-ibadah ritual. Dalam bidang akhlak, kenyataan praktik sehar-hari siswa diberi bobot paling besar.
Tes diselenggarakan terutama untuk meng-endorse penguasan siswa, dan mendapatkan feed back bagi kegiatan belajar-mengajar (baik untuk sekolah, guru, maupun siswa sendiri), dan bukan untuk menghukum.
10. Tentang Kesiapan Siswa Menghadapi Standar non-Lazuardi (UAN, Ujian Masuk ke Jenjang Lebih Tinggi, dan Pindah Sekolah di Tengah Jalan)
Untuk menghadapi ujian akhir atau ujian masuk ke jenjang yang lebih tinggi, SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil menyediakan waktu khusus dan secukupnya (sedikitnya satu semester terakhir) menjelang ujian-ujian tersebut untuk men-drill para siswa dengan unsur-unsur kurikulum nasional yang tidak tercakup dalam kurikulum khas Lazuardi dalam semacam bimbingan tes in house. Penyediaan waktu ini dapat dimungkinkan mengingat kurikulum khas SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil bisa diselesaikan lebih cepat sehubungan dengan pengurangan beban kurikulum nasional yang dilakukannya.
Berdasar pengamatan Lazuardi (pusat), ujian-ujian terstandardisasikan yang bersifat nasional dan masih berorientasi kurikulum model tradisional akan makin kurang kepentingannya. Ujian akhir SD sudah dihilangkan, kemungkinan besar juga SMP, bahkan SMA. Kalau pun ada, fungsinya akan diarahkan sebagai alat untuk mendapatkan feed back bagi pemerintah mengenai kualitas umum pendidikan nasional kita.
Ujian masuk sekolah pun kemungkinan akan lebih berorientasi kepada aptitude test yang menguji kemampuan dasar dan umum, yang tak membutuhkan penguasaan mendetil dan hafalan terhadap suatu spektrum luas tema-tema dan topik bahasan. Yakni semacam SAT (Standard Aptitude Test) dan GRE (General Record Examination) yang selama ini sudah diterapkan di negara-negara maju. Kecenderungan ini sudah mulai terlihat dalam tes masuk PT-PT berkualitas di negeri kita, seperti ITB, UGM, IPB, dan sebagainya. Diduga kecenderungan seperti ini akan makin nyata di masa-masa mendatang.
Dalam hal siswa terpaksa harus pindah sekolah di tengah jalan, diharapkan orang tua dapat mencarikan sekolah yang memiliki kesejalanan dengan konsep Lazuardi. Atau, kalau tidak, diharapkan keterampilan belajar siswa yang telah ditanamkan di SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil dapat membantu anak mengejar tema-tema bahasan yang belum dikuasainya.
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TENTANG KURIKULUM SMP LIK DAN PENERAPANNYA
11. Tentang Kaidah Semua Anak Naik Kelas
Lazuardi menganggap sebagaimana sistem yang diterapkan di negara-negara maju, siswa harus menempati jenjang pendidikan berdasar usianya. Membiarkan anak tetap tinggal di kelasnya yang lama karena kurangnya prestasi akademik, lebih banyak merugikan siswa ketimbang menguntungkan. Hal seperti ini lebih sering merusak self confident siswa, mencerabutnya dari jaringan-sosialnya, dan dengan demikian tidak banyak membantu membangkitkan semangatnya. Yang sering terjadi, anak yang tinggal kelas akan terus mundur prestasinya. Yang lebih diperlukan adalah program remedial dan upaya untuk membangkitkan semangat belajar siswa yang mundur. Khususnya untuk jenjang-jenjang pendidikan rendah, keberhasilan siswa masih amat tergantung dan lebih merupakan tanggung jawab guru dan sekolah.
Siswa dapat saja tidak dinaikkan kelas karena alasan-alasan yang amat khusus, umumnya terkait dengan persoalan sikap, misal banyak melanggar kedisiplinan dan aturan sekolah sering tidak masuk sekolah ditambah kurangnya perhatian orang tua, atau karena alasan-alasan lain yang dapat diterima. Namun, sebelumnya sudah harus dilakukan peringatan dan diambil tindakan-tindakan seperlunya. Keputusan untuk tak menaikkan kelas harus mendapatkan approval dari seluruh guru.
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TENTANG KURIKULUM SMP LIK DAN PENERAPANNYA
12. Tentang Nilai Penting Membaca dan Menulis
Perlu penekanan khusus pada peningkatan kemampuan membaca dan menulis siswa. Karena, kegiatan membaca dan menulis sudah disepakati amat sentral dalam menentukan kesuksesan, sekaligus menunjang pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Membaca bukan saja menambah ilmu dan wawasan yang makin krusial dalam lingkungan yang berubah secara amat cepat melainkan juga dapat meningkatkan daya tahan (resilience. Adversity Quotient), sekaligus juga memiliki unsur eksistensial dan terapeutik. Menulis adalah medium ekspresi dan komunikasi, serta memiliki juga unsur terapeutik. (Dalam hubungannya dengan kegiatan menulis ini, kegiatan membaca juga memiliki peran yang amat menentukan). Sepintar apapun dan seluas apa pun wawasan seseorang, kesemuanya itu tak akan banyak berguna jika tak terkomunukasikan.
13. Tentang Pengajaran Agama
Pengajaran agama di SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil, selain dimaksudkan untuk memberikan keterampilan menjalankan ibadah, diarahkan terutama untuk menanamkan akhlak mulia kepada para siswanya. Karenanya, orientasinya lebih kepada ranah afektif (sikap) dan psikomotorik praktis), ketimbang kognitif.
Selain itu, pengajaran juga diarahkan kepada penghayatan agama yang bersifat terbuka dan progresif, yakni sejalan dengan kemajuan dan kebutuhan zaman, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar agama. Termasuk di dalamnya toleransi inter dan antaragama, yakni toleransi kepada berbagai kelompok di lingkungan persaudaraan Islam, maupun kepada masyarakat beragama lain.

Selasa, 11 Januari 2011

“Buramnya Pendidikan Agama, Benarkah?”

1) Machfud Efendi
Selasa, 27 April 2010, 06:30
ini dukungan yang ditunggu oleh praktisi di sekolah, pendidikan agama seharusnya mendapat perhatian lebih dibanding mata pelajaran yang di-UN-kan, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat dengan mudah untuk diwujudkan, semoga....

2) Kuat Andriyanto
Sabtu, 03 April 2010, 10:40
Setelah sekian lama, akhirnya ada ide dan sekelompok masyarakat Indonesia yanag mulai memikirkan ulang sistem pendidikan agama islam yang sangat syariat oriented, sementara pembinaan akhlaq dan character building islam yang sesungguhnya tidak pernah mendapatkan porsi yang sepadan..selamat kepada Lazuardi Insan Kamil

3) Tia
Sabtu, 03 April 2010, 04:09
selamat kepada lazuardi insan kamil sukabumi yang telah menyajikan sesuatu yang sangat istimewa untuk pencerahan pemikiran..semoga aplikasi character building disekolahnya membuahkan "manusia-manusia yang kamil"..sukses..

4) Hasan Mawardi
Jumat, 02 April 2010, 09:53
luar biasa, saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat balik langsung atau tidak atas terselenggaranya seminar tsb.
Sukardi Ralin
Jumat, 02 April 2010, 09:55
Metode pelajaran agama sebaiknya menggunakan studi kasus sehingga langsung terkait dengan perilaku riil kehidupan sehari-hari, dan akan lebih hidup dan menarik.

5) Sukardi Ralin
Jumat, 02 April 2010, 09:55
Banyaknya korupsi dikarenakan rendahnya iman, rendahnya iman karena akhlaknya rendah, akhlak rndah karena pendidikan agama tidak berpengaruh kepada perilaku siswa, mahasiswa dan disemua level pendidikan. Jika ingin memperbaiki akhlak siswa sudah suatu keharusan pelajaran agama, menjadi salah satu penentu kelulusan.

pernyataan-pernyataan ini diambil dari http://www.republika.co.id/berita/republikatv/ummat/10/04/01/109216-buramnya-pendidikan-agama-benarkah sebagai tanggapan terhadap tayangan di Republika OnLine » Alif TV “Buramnya Pendidikan Agama, Benarkah?” . yang diambil dari sebuah seminar nasional yang diselenggarakan SMP Boarding (Islamic Boarding School) Lazuardi Insan Kamil Sukabumi pada tanggal 1 April 2010 dengan para nara sumber; Prof Quraish Shihab, Dr. haidar Bagir, Prof. Komaruddin Hidayat, Dr. Anis Baswedan, Munif CHatib, Sayyed Haidar

Kamis, 06 Januari 2011

Boarding sebagai alternatif

Tidak bisa kita pungkiri masa sekarang ini masalah anak didik semakin kompleks, terutama masalah pergaulan dan pengaruh negatif lingkungan seperti narkoba, merokok, perkelahian dan tindakan asusila yang lain. Apalagi di kota-kota besar. Anak-anak remaja lebih cenderung mengikuti pola hidup dan perilaku yang kurang positif di lingkungannya, misalnya gaya hidup mewah, pacaran, dan kebebasan yang kebablasan. Ini menjadi kekhawatiran sebagian besar orang tua yang sangat khawatir akan masa depan putra putrinya. Untuk itu orang tua (terutama yang berpenghasilan lebih dari cukup) menitipkan pendidikan anaknya di sekolah boarding school. Ada beberapa keunggulan sekolah boarding dibanding sekolah konvensional. Diantaranya adalah :
1. Anak didik akan terkontrol kesehariannya, sehingga hampir tidak memungkinkan mereka terlibat tindakan atau pengaruh negatif di lingkungan masyarakat.
2. Kebutuhan belajar siswa akan terus difasilitasi dan dilayani semaksimal mungkin. Hal ini karena siswa dekat dengan sumber belajar, baik guru, perpustakaan, internet dan lain-lain.
3. Siswa menjadi lebih mandiri karena jauh dengan orang tua sehingga keperluan pribadi harus ditangani sendiri. Makan sendiri, mencuci sendiri, belajar mandiri dan mengatur waktu sendiri.
4. Orang tua tidak terlalu repot mengurusi atau memperhatikan putra putrinya dan tidak terlalu khawatir terhadap lingkungan yang kurang baik terhadap putra putrinya, sehingga pekerjaan orang tua juga juga tidak terganggu dan lebih produktif sesuai dengan bidang pekerjaanya.
5. Karena siswa tinggal satu kompleks dengan sekolah, maka siswa tidak perlu merasakan capeknya menunggu angkot atau berdesak-desakan di bis serta menghindari keterlambatan datang di kelas.
6. Siswa lebih sering berinteraksi dengan teman-temannya sehingga mudah untuk bekerja sama dan saling membantu jika ada kesulitan dalam belajar.
7. Penanaman nilai-nilai akhlak dan ibadah juga lebih intensif diberikan kepada siswa. Bagi anak-anak yang setelah selesai sekolah pulang ke rumah, nilai-nilai yang diberikan guru bisa terhapus tanpa bekas jika anak tersebut memiliki lingkungan yang kurang positif.
8. Koordinasi dan komunikasi antara guru dengan guru, guru dengan siswa atau siswa dengan siswa lebih efektif.
9. Pembinaan akademik siswa juga lebih optimal. Makanya banyak siswa dari boarding school yang menjuarai berbagai turnamen atau perlombaan baik di bidang akademik maupun non akademik.
Dan masih banyak lagi keunggulan sekolah boarding dibandingkan dengan sekolah umum yang hanya buka dari pagi hingga siang atau sore hari. Untuk itu diharapkan pemerintah membuka satuan pendidikan yang bersifat boarding school untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan maupun sosial kepada anak bangsa.

*****
SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil Sukabumi membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2011/2012. untuk informasi dan pendafatran hubungi 0266-6248274 (Fadhil) atau 0817109392 (Hasan Mawardi)

Boarding School Sebagai Alternatif

Sekolah Berasrama adalah alternative terbaik buat para orang tua menyekolahkan anak mereka dalam kondisi apapun. Selama 24 jam anak hidup dalam pemantauan dan control yang total dari pengelola, guru, dan pengasuh di seklolah-sekolah berasrama. Anak betul-betul dipersiapkan untuk masuk kedalam dunia nyata dengan modal yang cukup, tidak hanya kompetensi akademis, tapi skill-skill lainnya dipersiapkan sehingga mereka mempunyai senjata yang ampuh untuk memasuki dan manaklukan dunia ini. Di sekolah berasrama anak dituntut untuk dapat menjadi manusia yang berkontribusi besar bagi kemanusiaan. Mereka tidak hanya hidup untuk dirinya dan keluarganya tapi juga harus berbuat untuk bangsa dan Negara. Oleh sebab itu dukungan fasilitas terbaik, tenaga pengajar berkualitas, dan lingkungan yang kondusif harus didorong untuk dapat mencapai cita-cita tersebut. Amiin

diantara sekian banyak sekolah boarding di Indonesia, SMP Boarding lazuardi Insan Kamil yang dikonsultani oleh seorang pakar multiple intelligences, Bapak Munif Chatib adalah sekolah yang dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan generasi bangsa yang berkarakter,
pada tahun ajaran 2011-2012 SMP Boarding LIK kembali membuka pendaftaran bagi siswa baru dan pindahan. untuk informasi dan pendaftarann hubungi 0266-6248274 atau 0817109392

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jadwal Keseharian Siswa SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil

Waktu Kegiatan
04.00-04.15 Qiyamu Lail
04.15-04.45 Persiapan Shubuh, Shubuh, doa
04.45-06.00 Life Skills (program keasramaan)
06.00-07.15 Istirahat, bersih-bersih, mandi dan makan pagi
07.15-07.25 Persiapan masuk sekolah
07.25-11.45 Belajar di sekolah
11.45-13.00 ISOMA
13.00-14.10 Belajar di sekolah
14.10-15.30 Istirahat
15.30-16.00 Shalat Ashar
16.00-17.30 Life Skills (unit aktivitas)
17.30-18.00 Mandi dan persiapan shalat Magrib
18.00-18.15 Shalat Maghrib
18.15-19.00 ISOMA (Makan Malam)
19.00-19.15 Shalat Isya’
19.15-20.30 Life Skills (program keasramaan)
20.30-21.30 Belajar kelompok, pribadi
21.30-03.00 Istirahat malam

Selasa, 04 Januari 2011

Wawancara Lengkap dengan Pakar Pendidikan Munif Chatib
Pasti ada sesuatu yang istimewa hingga seorang Neno Warisman memberi julukan kepadanya "Sang Mutiara dari Sidoarjo".

"Alhamdulillah akhirnya saya bertemu dengan seseorang yang akan membawa paradigma baru pendidikan di negeri ini. Ayo Pak Munif ... kita bersama untuk terus berupaya mencerdaskan bangsa yang tengah terpuruk di segala bidang ini ..., " ceramah Bunda Neno Warisman dengan semangat mengebu-gebu di SMP YIMI Gresik depan 600 masyarakat Gresik.

Siapakah Munif Chatib? Bagaimana banyak orang terpana mendengar ide-ide barunya tentang pendidikan? Dan yang cukup mengejutkan, dengan tangan dinginnya mampu mendisain sebuah sekolah yang terbelakang dan bermutu rendah dalam waktu singkat berubah menjadi sekolah yang unggul dan mendapat kepercayaan masyarakat.

Dalam rangka mengenang kesyahidan Imam Jafar Shadiq as, wartawan IRIB mendapat kesempatan berharga untuk mewawancarai pakar pendidikan yang juga penggagas sistem pendidikan baru Multiple Intelligence (MI) di nusantara. Dia adalah Munif Chatib.

Dalam wawancara ini, Munif Chatib berbicara tentang sosok agung manusia Imam Jafaar Shadiq yang mempunyai banyak murid seperti Abu Hanifah, Malik bin Anas, Jabir bin Hayyan (pakar kimia), Hisyam bin Hakkam (pakar teolog). Selain itu, pakar pendidikan ini juga menjelaskan hubungan pendidikan dengan dengan agama. Ia juga mengkritik sistem SBI (Sekolah Berstandar Internasional.

Di penghujung wawancara, Munif Chatib menjelaskan konsep Multiple Intelligence (MI) yang dikembangkannya dalam sepuluh tahun terakhir ini. Ia juga menjabarkan program-programnya selama ini yang sudah berhasil menetaskan sekolah-sekolah unggul dari keterpurukan.
untuk wawancara lengkah silahkan kunjungi http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=25876&Itemid=18

Islamic Boarding School (SMP) yang dikonsultani oleh Bapak Munif Chatib, pakar dan praktisi multiple intelligence di Indonesia, sekolah baru yang memiliki definisi berbeda tentang sekolah unggul/unggulan. bagi SMP Lazuardi Insan Kamil keunggulan sebuah sekolah terletak pada proses bukan pada input (the best proces not the best input).
untuk tahun ajaran 2011-2012 SMP Lazuardi Insan Kamil membuka pendaftaran siswa baru, dan untuk informasi hubungi kami di 0266-6248274
Tips Mendisiplinkan Anak ala Cak Munif Chatib
Kedisiplinan pada dasarnya adalah daya tahan atau KELANGGENGAN sebuah peraturan di jalankan oleh anak kita. Sedangkan peraturan tersebut dapat berupa instruksi lisan atau tertulis.
Banyak orangtua yang merasa puas dan merasa berhasil mendisiplinkan anaknya jika anaknya sudah ‘KETAKUTAN’, ‘menurut’ dan melaksanakan semua peraturan yang sudah diberlakukan oleh orangtua. Anak yang ketakutan dan menjadi penurut apa yang diperintahkan oleh orangtua memang masih menjadi indikator keberhasilan disiplin.

Namun apa benar demikian?

Coba bandingkan dua kondisi di bawah ini.

Kondisi pertama, sebut saja si Iza, seorang putri cantik sekolah di TK yang centil, Iza diperingati oleh mamanya dengan cara yang keras, penuh tekanan dan ancaman untuk tidak membeli makanan (jajan) di sekolah sebab tidak sehat. Dengan penuh ketakutan Iza mengangguk-angguk tanda setuju terhadap peraturan tersebut. Sampai detik terakhir berpisah, sang mama tersebut sempat memberi peringatan disiplin kepada anaknya. “Inget lho pesen mama ya…jangan jajan, awas kalo ketahuan, mama hukum nanti.” Apa yang terjadi ketika Iza sudah di sekolah dan melihat teman-temannya ramai-ramai membeli jajan. Iza ragu-ragu untuk mendekat. Takut ancaman dari mamanya. Tiba-tiba seorang temannya mengajak Iza untuk ikut membeli jajan. Spontan Iza menolak. “Gak boleh ama mama.” Si teman tidak mau kalah. “Mamamu kan gak ada sekarang, jadi gak mungkin tahu, ayo … enak lho jajannya!” Iza langsung menoleh ke kanan ke kiri, begitu dia yakin mamanya tidak ada di sekitarnya, maka dengan senyum bahagia Iza menuruti temannya untuk membeli jajan yang telah dilarang oleh mamanya. Dalam kondisi seperti Iza rapuh dalam kedisiplinannya. Iza masih DAPAT DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGANNYA. Disiplin seperti ini adalah disiplin yang tidak berhasil.

Kondisi kedua, Ela didudukkan dengan manis oleh mamanya, dan diberitahu kalau jajan di luar itu tidak sehat. Jenis-jenis jajanan yang tidak sehat juga diberitahukan oleh sang mama, bahkan ditulis atau ditunjukkan bungkus makanannya. Lalu Ela mendapat informasi juga dari mamanya kenapa makanan/jajan ini tidak sehat. Sang mama memberitahu juga akibat ekstrem apabila anak-anak sering makan jajanan tersebut. Penyakit yang mungkin timbul, penderitaan anak pada saat sakit, kesulitan orangtua pada saat anaknya sakit, dan lain-lain. Bahasa yang disampaikan kepada anak juga lembut, santun dan sangat informatif. Tidak ada paksaan dan dilakukan dalam kondisi si anak santai atau dalam kondisi ‘alfa’. Apa yang terjadi pada saat Ela berada di sekolahnya dan teman-temannya merayu Ela untuk jajan yang sudah di larang oleh mamanya. Ela dengan santainya menjawab, “Aku gak boleh jajan itu ama mamaku, sebab kata mamaku jajanan itu gak sehat, bisa sakit, aku sudah diceritain susahnya kalo sakit, ihhh sedih gitu. Kamu juga kalo bisa gak usah beli jajanan itu. Kalo jajanan yang ada di kantin sekolah itu baru sehat. Kalo di luar ini tidak sehat.” Lalu beberapa teman Ela melongo, mengangguk-angguk dan mengikuti nasihat Ela. Dalam kondisi seperti ini Ela MAMPU MEWARNAI LINGKUNGANNYA dengan kedisiplinannya. Dan disiplin inilah yang berhasil.

Dua macam keberhasilan disiplin

Ada dua macam keberhasilan disiplin, yaitu:

1. Disiplin SEMENTARA

Yaitu upaya disiplin yang mempunyai rentan waktu sementara, setelah itu disiplin akan hilang. Kasus Iza adalah termasuk disiplin sementara. Iza berjanji akan menuruti perintah orangtuanya pada saat keberadaan orangtuanya ada di sekitarnya. Begitu di luar itu, disiplin akan hilang. Penyebab disiplin sementara ini antara lain:

a. Model pemberian peraturan kepada anak yang salah.

Anak usia golden age (0 sampai 7 tahun) model pemberian aturannya dengan learning by doing dan learning by example. Artinya anak belajar disiplin dengan cara melihat perilaku orangtuanya dan mengambil contoh atau teladan dari orangtuanya. Apabila dua hal penting ini tidak sesuai dengan apa yang sudah menjadi peraturan anak, maka secara otomatis anak akan menghindari kedisiplinan.
Anak usia 8 tahun ke atas, peraturan dibuat dalam model-model peraturan tertulis, lisan dengan berbagai macam format yang sangat luwes.
b. Cara pemberlakukan peraturan kepada anak yang salah.

Cara pemberlakuan disiplin yang terlalu bebas, akan mengakibatkan kekuatan peraturan untuk ditaati menjadi lemah. Peraturan yang sudah dibuat sama sekali tidak efektif. Anak tidak akan menghargai peraturan apapun yang berasal dariu orangtuanya dan orang lain.
Cara pemberlakuan disiplin yang terlalu keras dan kaku, juga akan berdampak negatif pada anak. Perasaan tertekan, takut, anak mudah kehilangan kepercayaan diri, tidak punya peluang untuk tumbuh dan berkembang, kepribadian, emosi, akhlak dan rasa kemanusiaannya niscaya tidak akan terbentuk. Selain itu potensi dan bakatnya tidak akan muncul.
Cara pemberlakukan disiplin yang seimbang. Anak diberi pendahuluan pengetahuan kenapa harus ada peraturan yang dimaksud. Peraturan hanya membatasi dan mengatur kebebasan anak. Anak diberi kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan. Dengan disiplin yang seimbang ini, maka anak akan tumbuh menajdi pribadi yang berkembang, bertanggung jawab, menghargai orang lain dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.
c. Tidak adanya apresiasi ketika disiplin tersebut telah dijalankan oleh anak.

Setiap anak yang melakukan upaya disiplin seyogyanya orangtuanya memperhatikan hal itu dan memberikan respon berupa apresiasi.
Apresiasi dapat berupa pujian terhadap perbuatan disiplinnya, sentuhan emosi positif, seperti memeluk, mencium, mengusap rambut dan lain-lain.
2. Disiplin PERMANEN

Yaitu upaya disiplin yang mempunyai rentan waktu relatif panjang. Kasus Ela adalah disiplin yang permanen. Disiplin inilah yang berhasil. Anak mempunyai kedisiplinan internal dalam dirinya. Bahkan mampu menjelaskan kenapa harus disiplin dan mampu menarik orang lain untuk juga melakukan upaya disiplin

Nah … para orangtua, seyogyanya kita semua dapat melihat atau melakukan cek, apakah disiplin yang kita terapkan kepada anak kita termasuk yang SEMENTARA atau TETAP. Perilaku kita sebagai orangtua dalam menerapkan disiplin kepada anak ternyata menjadi kunci utamanya. Semoga menajdi pengetahuan yang berguna.

(Diambil dari posting ayah & bunda fata di Jumat, April 17, 2009)

slamic Boarding School (SMP) yang dikonsultani oleh Bapak Munif Chatib, pakar dan praktisi multiple intelligence di Indonesia, sekolah baru yang memiliki definisi berbeda tentang sekolah unggul/unggulan. bagi SMP Lazuardi Insan Kamil keunggulan sebuah sekolah terletak pada proses bukan pada input (the best proces not the best input).
untuk tahun ajaran 2011-2012 SMP Lazuardi Insan Kamil membuka pendaftaran siswa baru, dna untuk informasi hubungi kami di 0266-6248274
JIKA AKU MENJADI ... By Munif Chatib
oleh Smart Parenting, by Bunda Arifah Handayani pada 09 Juni 2010 jam 8:55

Berawal dari kelalahan yang amat sangat, keliling berbagai daerah di Indonesia untuk mengenalkan SEKOLAHNYA MANUSIA dan menyebarkan virus positif MULTIPLE INTELLIGENCE. Lalu muncul dalam benak dan kenyataan yang dihadapi, bahwa semua orang ingin berubah untuk menjadi baik dan lebih baik. Namun seperti ada tembok raksasa yang menghadang. Penghalang itu mungkin berupa sistem pendidikan yang kurang manusiawi. Atau paradigma pendidikan manusia yang salah. Sebenarnya hati kecil banyak orang sudah merasakan hal tersebut dan mereka ingin berubah.

Sampai-sampai ketika saya kelelahan dengan pekerjaan yang tidak kunjung selesai. Banyak teman bertanya apa yang bisa kami bantu? Lalu tertulislah rentetan jawaban-jawaban pengandaian. Pengandaian memang seperti kebebasan setiap orang dalam bermimpi. Maka inilah jawaban-jawaban pengandaian:

1. Jika aku menjadi orangtua, aku akan memberi anak-anakku kesempatan belajar mengenal orangtuanya lebih dalam dan keluarga. Aku tidak memaksakan anak-anakku sepulang sekolah untuk konsentrasi pada PR-PR nya dan buku ajarnya. Aku akan menjadi orangtua yang tahu bahwa belajar itu banyak caranya. Belajar itu bukan anak kita mengerjakan soal-soal dari pukul 7 malam sampai 10 malam.Sedangkan mereka sudah kelelahan belajar mulai pukul 7 pagi. Aku akan memberi kesempatan anakku bercanda, bersendau gurau dengan keluarga. Entah itu di meja makan, di ruang keluarga atau di teras depan rumah. Kalau perlu pergi keluar menghirup angin malam. Aku mungkin yang akan memulai bercerita tentang bagaimana masa mudah dulu akau bertemu dengan makhluk yang bernama MASALAH. Lalu bagaiman aku satu persatu mampu menyelesaikannya. Atau aku bercerita kepada sang buah hati, betapa sulitnya mencari peluang pasar untuk penjualan produk-produk di perusahaan tempat aku bekerja. Betapa kita semua harus kreatif mengahadapi perusahaan-perusahaan asing yang sudah menyebar ke Indonesia. Lalu bergantian aku ingin mendengar cerita-cerita heboh dari anak-anakku tentang kejadian di sekolah. Tentang perilaku teman-teman sekelasnya. Tentang bagaimana gurunya yang heboh ketika mengajar. Bagaimana setiap pelajaran mempunyai hubungan yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Jika aku menjadi orangtua akan aku lakukan itu semua.

2. Jika aku menjadi guru, aku akan menjelajah dan mencari tahu gaya belajar siswa-siswaku. Lalu aku masuk dalam dunianya, sehingga tidak ada lagi bidangg studi yang sulit, semuanya menyenangkan dan tak terlupakan seumur hidup. Matematika sulit? Itu mitos! Bahasa Inggris sulit? Juga mitos, dan lain-lain. Bukankan bidang studi itu semuanya sama, yaitu butiran-butiran informasi yang disampaikan oleh guru kepada para siswanya. Aku akan menjadi guru yang selalu menservis siswanya. Aku akan menganggap mereka raja. Aku harus menciptakan kondisi bahwa mereka membutuhkan sebuah informasi dan aku adalah pemberi informasi. Aku akan berusaha sekuat mungkin menjelaskan kepada mereka APA MANFAATNYA PELAJARAN ini bagi kita semua. Aku wajib menghindari penjelasan yang abstrak kepada mereka. Untuk itu aku harus menjadi makhluk yg tak boleh berhenti untuk belajar.

3. Jika aku menjadi kepala sekolah, aku harus memimpin sekolah dengan paradigma pendidikan yang benar, menomorsatukan akhlak, bukan nilai-nilai kognitif yang diperoleh dengan tidak jujur. Aku tidak akan bangga dengan nilai-nilai siswaku pada ujian nasional yang tinggi, padahal itu didapat dari ketidak jujuran. Aku harus menghormati dua hal penting yaitu KEWENANGAN dan TUGAS. Aku berusaha menjadi pemimpin guru-guruku tidak dengan memaksa mereka untuk menuruti kemauanku. Apalagi kemauan pribadi. Aku wajib menghindari kesempatan untuk memperkaya diri sendiri. Aku harus memberikan tauladan kebaikan kepada guru-guruku, sebab aku tahu aku adalah seorang pilot dalam pesawat SEKOLAH AIR yang sedang mengangkasa menebus awan pekat dan membuat guncangan hebat, namun harus terus dilewati.

4. Jika aku menjadi owner sekolah/ketua yayasan, aku akan membangun sekolah tidak boleh dengan sebelah mata, harus serius. Sebab di dalamnya ada para guru, ada siswa-siswa, ada wali murid, dan semua itu adalah manusia. Aku akan memperhatikan kesejahteraan orang-orang yang bekerja di dalamnya dan mereka semua adalah keluarga. Jika aku tidak mampu melakukan itu disebabkan kesibukan yang lain, maka aku akan memilih wakilku yang profesional, yang mengerti pendidikan dan memberikan kewenangan padanya untuk menjalankan sekolah tersebut.

5. Jika aku menjadi menteri pendidikan, maka aku akan menjadikan fungsi ujian nasional untuk pemetaan kualitas, bukan untuk standar kelulusan. Aku sadar sulit untuk menghapus unas, sebab banyak orang dan instutusi yang ‘kecripatan’ dana tahunan unas sebagai rezeki rutin. Kalau aku langsung hapus, maka akan ada gelombang protes dari pihak-pihak ini. Aku akan memilih ‘win-win solution’. Unas tetap ada sebab untuk menjaga ‘perut’ yang harus selalu terisi tiap tahun, namun hasilnya untuk ‘mapping’ kualitas. Sedangkan untuk meluluskan berdasarkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa adalah guru atau sekolahnya masing-masing. Insyaallah tidak akan ada parade stres setiap tahun. Tidak ada parade ‘bunuh diri’ setiap tahunnya.

6. Jika aku menjadi presiden, aku akan memfokuskan seluruh kekuatan bangsa untuk pembinaan akhlak dan moral rakyat bangsa ini, dari sabang sampai merauke, dan semua lapisan masyarakat. Wadah itu adalah memanusiakan semua sekolah yg ada di bumi ibu pertiwi ini. Program dasar yang merupakan hak asasi setiap manusia yaitu program mencerdaskan anak-anak bangsa dengan menjadikan mereka MANUSIA yang mempunyai dua dimensi, jasmani dan ruhani

Lalu sampai di sini saya hanya ambil nafas dalam-dalam dan seterusnya menyerahkan tulisan ini kepada semua teman-teman, agar dapat memilih JIKA AKU MENJADI ‘APA’

*****

Islamic Boarding School (SMP) yang dikonsultani oleh Bapak Munif Chatib, pakar dan praktisi multiple intelligence di Indonesia, sekolah baru yang memiliki definisi berbeda tentang sekolah unggul/unggulan. bagi SMP Lazuardi Insan Kamil keunggulan sebuah sekolah terletak pada proses bukan pada input (the best proces not the best input).
untuk tahun ajaran 2011-2012 SMP Lazuardi Insan Kamil membuka pendaftaran siswa baru, dan untuk informasi hubungi kami di 0266-6248274
DOA ORANG TUA BUAT ANAK
Agar tenang menghadapi UJIAN NASIONAL
Munif Chatib

Betapa pilu melihat tayangan di TV tentang derai tangis siswa siswi kita menghadapi UJIAN NASIONAL yang akan digelar mulai minggu depan. Mulai jenjang SMA, SMP dan SD. Namun jika boleh jujur yang paling was-was, tidak tenang, sampai jatuh dalam ‘kepikiran’ yang amat sangat adalah para orangtua. Untuk itu saya mencoba urun rembuk ‘ketenangan psikologis’ orangtua yang mempunyai anak yang akan melaksanakan UJIAN NASIONAL. Kali ini saya tuliskan bait-bait munajat doa buat buah hati kita, investasi kita terbaik dunia akhirat, yaitu anak-anak kita. Semoga membantu memberi ketenangan.

Ya Allah…
Berikanlah ketenangan pada aku dan pada diri anakku
Menghadapi satu tahapan penting dalam kehidupannya
Kuatkan tubuh anakku … hindarkan dari sakit
Dan jauhkan hamba ini dari perilaku
yang membuat buah hatiku sakit
Sakit fisiknya … sakit hatinya …

Ya Allah ampuni hambamu …
Yang malah membebani anakku dengan perintah perintah
Padahal sudah bongkok pundak anakku memanggul beban
Yang malah membebani anakku dengan makian-makian
Padahal mereka sekarang butuh ceria, canda dan tawa

Ya Allah sadarkan nurani dan pikiranku …
Terangkan dan buat sejuk hatiku
Kala melepas anakku pergi sekolah
Kala menerima anakku pulang sekolah
Sadarkan dalam pikiranku ya Allah ..
Bahwa anakku pergi berjuang
Bahwa anakku pulang dalam kelelahan

Ampuni hamba ini ya Allah …
Yang menyambut pahlawannya dengan tekanan
Yang menyambut pahlawannya dengan marah
Yang tidak memberi kesempatan pahlawannya
istirahat barang sejenak

Hamba tahu bahwa ujian nasional itu penting
Namun jangan sampai merusak hubungan aku dengan anakku
Jangan sampai membuat lubang menganga dalam hati anakku
Sehingga mereka menjadi manusia peragu
Sehingga mereka menjadi manusia penakut
Sehingga mereka menjadi manusia
yang tak punya kepercayaan diri
Sehingga mereka merasa menjadi manusia lemah dan bodoh

Ya Allah …
Karuniakan kata-kata yang sejuk yang keluar dari mulut hamba
Untuk membantu anak hamba yang sedang butuh bantuan
Untuk mendinginkan panasnya mentari yang membakar otaknya
Untuk memberi semangat bahwa anakku harus berhasil
Untuk memberi pengertian bahwa yang terpenting adalah proses
Untuk memberi keteduhan kala harapan yang tinggi tak tergapai

Ya Allah …
Patrikan hambamu keyakinan
Bahwa anak kami akan melewati ujian ini dengan tenang
Bahwa anak kami akan mampu melewati titian berikutnya
Bahwa anak kami pasti akan menemukan
kondisi akhir terbaiknya
Bahwa kami dan anak kami siap menerima segala takdirmu
Setelah kami dan anak kami berusaha sekuat mungkin
Apapun keputusanMu Ya Allah …
Kami yakin akan ada hujan hikmah buat kami sekeluarga
Amien

Posted in Teruntuk Ayah Bunda, Teruntuk Guru, Teruntuk Siswa, Waktu ku ...

« MATERI HEALTY LIFE DI SMP LIK SUKABUMI
sebuah Islamic Boarding School (SMP) yang dikonsultani oleh Bapak Munif Chatib, pakar dan praktisi multiple intelligence di Indonesia, sekolah baru yang memiliki definisi berbeda tentang sekolah unggul/unggulan. bagi SMP Lazuardi Insan Kamil keunggulan sebuah sekolah terletak pada proses bukan pada input (the best proces not the best input).
untuk tahun ajaran 2011-2012 SMP Lazuardi Insan Kamil membuka pendaftaran siswa baru, dna untuk informasi hubungi kami di 0266-6248274