Kamis, 19 Januari 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt atas limpahan karunia dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada Rasulullah saw, keluarga dan sahabat serta pengikutnya.

Tidak ada anak yang dilahirkan bodoh, melainkan kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan yang tidak merata. Kesempatan erat kaitannya dengan ketersediaan mutu, pemerataan penyelenggaraan serta biaya pendidikan.

Lembaga Pencerdasan Anak Bangsa Insan Kamil adalah suatu lembaga yang didirikan pada tahun 2007 dengan tujuan memberikan peluang pendidikan bermutu secara cuma-cuma kepada masyarakat ekonomi lemah dengan menyediakan sarana asrama dan bimbingan extra kurikuler dengan menitikberatkan pada bimbingan akhlak mengacu kepada Al-Qur’an, sifat-sifa Allah dan teladan Insan Kamil, Rasulullah saw.

Keinginan menyebarluaskan gagasan mengenai pentingnya pendidikan yang memusatkan perhatian pada pembentukan karakter dipicu oleh keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi yang sudah bertahun-tahun mendera bangsa ini. Bahwa di Indonesia korupsi demikian menggejala dalam berbagai bidang dan lapisan kehidupan, serta terbukti sukar sekali diberantas menunjukkan bahwa akarnya tertanam jauh di bawah permukaan dunia kehidupan sehari-hari. Itulah lapisan kebiasaan yang terbentuk selama bertahun-tahun baik melalui proses pembelajaran/pendidikan anak di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, kebiasaan itu bermula dari gejala yang sudah berulang kali mengemuka di media seperti plagiarisme, menyontek, perjokian, membeli soal ujian, membeli, memalsukan ijazah, dan kecurangan-kecurangan sejenis. Sedemikian lazimnya praktek menyontek, misalnya, sampai-sampai anak didik sendiri percaya bahwa menyontek adalah perkara normal dalam proses belajar. Menerapkan sanksi yang keras boleh jadi akan mengurangi gejala itu untuk sementara waktu, namun tanpa upaya mengubah kesadaran yang membentuk karakter dan kebiasaan sehari-hari, sanksi hanya merupakan solusi permukaan.

Untuk terjaminnya mutu pendidikan yang efektif dan berkesinambungan kami merasa perlu menyediakan sistim pendidikan yang inklusif dalam lingkungan sekolah berasrama atau boarding school dan dengan bekerja sama dengan para ahli yang berpengalaman dan yang terus menerus mengembangkan metodologi serta sumber daya manusianya.

Untuk itu kami telah menjalin kerja sama dengan sekolah Lazuardi dan dengan Lazuardi Next, konsultan pendidikan yang telah berhasil mengembangkan sistim pendidikan berbasis pengembangan karakter (character building) dengan strategi Multiple Intelligence, yakni dengan adanya penyesuaian gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru.

Melalui kerja sama diatas maka dibentuklah suatu sekolah unggulan berasrama, boarding school yang menitik beratkan pada pembinaan akhlak Islami (Islamic Character Building) dengan sistim multiple intelligence yang insyaAllah akan membuat sekolah ini cukup unik. Sekolah ini dimulai dengan sekolah lanjutan pertama (SMP) dengan nama SMP Lazuardi Insan Kamil dan insyaAllah akan berlanjut ke lanjutan atas (SMA).

Kami mengharap, sekolah ini akan berhasil mengasah kecerdasan akal dan hati para siswa sehingga menjebolkan calon-calon pemimpin masa depan yang cerdas, pandai berkomunikasi dalam berbagai bahasa, ahli dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta jujur, berakhlak mulia dan peduli kepada kaum lemah.

Berhubung sangat besarnya biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sistim pendidikan ini, sekolah akan memungut bayaran dari para orang tua siswa yang mampu, tapi tetap memberi peluang bagi mereka dari golongan ekonomi lemah.

Sekolah ini benar-benar dibangun sebagai upaya murni untuk melaksanakan cita-cita Pendiri sebagai bentuk rasa syukur dan ibadah kehadirat Allah swt Yang Maha Kasih Sayang dan tidak direncanakan untuk mendapatkan keuntungan keuangan pribadi ataupun kelembagaan.

Sebagai wujud syukur kepada Allah Swt atas berdirinya SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil di Sukabumi dan atas dukungan serta kepercayaan (trust) dari berbagai pihakkami bermaksud mengadakan acara peresmian, sehingga dapat dikenal masyarakat secara lebih luas atas berdirinya sekolah tersebut.
Akhir kata, Semoga niat tulus para pendidik betul-betul dapat segerap terwujud sehingga citra pendidikan Indonesia menjadi betul-betul setara, dihargai dan dihormati di dunia internasional, adapun yang belum terlaksana akan dilaksanakan secara bertahap.

Sukabumi, Agustus 2010
dr.g Ira Sipelli
Ketua LPAB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar