Senin, 18 Januari 2010

SMP Lazuardi Insan Kamil (LIK):
The Leader School

Dalam sejarah pendidikan kita, orang beranggapan bahwa kecerdasan identik semata-mata dengan IQ (Intelligence Quotient). Baru sejak beberapa dekade belakangan terjadi suatu revolusi yang mengubah total pandangan orang tentang masalah ini. Tonggak yang paling penting adalah publikasi hasil penelitian Howard Gardner, seorang professor psikologi dari Harvard University, di akhir tahun 70-an. Hasil penelitian ini belakangan amat terkenal dengan sebutan Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk). Pada dasarnya, paradigma ini dengan amat meyakinkan meruntuhkan mitos bahwa kecerdasan manusia dapat diukur dengan suatu faktor tunggal yang mencakup (an overall single factor) seperti IQ. Sebaliknya, kecerdasan manusia ternyata mencakup banyak bidang, yang satu sama lainnya tidak selalu terkait. Bisa terjadi seseorang memiliki kecerdasan tinggi di suatu bidang, tapi rendah di bidang lain. Dan, yang tak kalah penting, keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh satu bidang kecerdasan tertentu. Setiap jenis kecerdasan secara sama kuat akan dapat membekali orang untuk meraih keberhasilan selama ia berkembang dengan baik dalam pribadi orang yang memiliki. Dengan kata lain, tak ada satu kecerdasan yang lebih penting dari kecerdasan lainnya.
Menurut Gardner, ada – sedikitnya – 9 (sembilan kecerdasan) yang mungkin dimiliki seseorang :
• Kecerdasan Pertama : logis-matematis
• Kecerdasan Kedua : linguistik-verbal (kebahasaan) (IQ biasa dikaitkan dengan --hanya -- dua kecerdasan yang baru disebutkan. Atau, paling banter, ditambah kecerdasan ketiga yang akan disebutkan setelah ini).
• Kecerdasan Ketiga : spasial-visual
• Kecerdasan Keempat : musikal
• Kecerdasan Kelima : kinestetik-ragawi
• Kecerdasan Keenam : naturalis
• Kecerdasan Ketujuh : intrapersonal
• Kecerdasan Kedelapan : interpersonal
• Kecerdasan Kesembilan : eksistensial

SMP LIK hadir dengan maksud ingin menggali kecerdasan setiap anak, sehingga anak dihargai sesuai kecerdasannya masing-masing. kesimpulan kami "tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah guru yang tidak mampu menggali potensi anak. Bagi kami setiap anak adalah juara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar