Senin, 21 Februari 2011

Mengatasi Anak Membangkang

Quality Time bersama Pak Munif Chatib,

Quality Time yang ini berbeda dengan Quality time lainnya karena dihadiri oleh beberapa tamu dan calon orang tua siswa dari siswa baru. Selain bapak Munif acara ini juga dihadiri oleh native speaker SMP Boarding Lazuardi Insan Kamil, Mr. Ian yang sempat berbincang-bincang dengan para audiens selama 20 menit.

Quality Time ini bertemakan MENANGANI ANAK “MEMBANGKANG”. Diawali dengan penjelasan sekilas tentang pasikologi dan tugas perkembangan usia remaja yang khas dengan “pemberontakan”. Pak Munif mengajak para orang tua dan para guru untuk lebih memahami kondisi psikologis dan tugas perkembangan anak usia remaja, dan jika ini terjadi maka cap membangkang oleh orang tua kepada anaknya atau oleh guru kepada anaknya akan berkurang atau bahkan menghilang.

Cap membangkang itu terjadi karena kecendrungan orang tua dan guru yang ingin menjadikan siswa atau anak seperti yang ia inginkan bukan yang anak/siswa inginkan. Jujur, para orang tua atau guru terkadang memaksakan kehendaknya dan pada saat itu biasanya muncul pernyataan; “maunya kamu ini apa sih, kok sama guru/orang tua aja tidak nurut, dasar kamu bisanya menentang dan membangkang pada guru/orang tua saja”.

Pak Munif juga berpesan, jangan sekali-kali memberikan perintah pada saat dan kondisi siswa/anak yang tidak tepat karena itu bisa dipastikan akan melahirkan pemberontakan, tunggulan kondisi anak/siswa hingga memasuki kondisi alfa (tenang, rilek, santai, senang, dll) baru perintah itu disampaikan.

Namun demikian, Pak Munif tidak menafikan adanya pemberontakan yang perlu disikapi dengan lebih tegas, yaitu ketika perilaku atau reaksi siswa/anak sudah mengarah pada tindakan anarkis atau pengrusakan atau tindakan-tindakan yang berpotensi mencelakai dirinya atau orang lain.


by Hasan Mawardi

1 komentar: